Sesusah itukah Melupakan “Orang Lama” ? berikut Tips and Trick Move On dan Berdamai dengan Masa Lalu Ala Gen Z
Sesusah itukah Melupakan “Orang Lama” ? berikut Tips and Trick Move On dan Berdamai dengan Masa Lalu Ala Gen Z
Di usia remaja tentunya sebagian besar orang merasakan
yang namanya menyukai seseorang atau bisa kita katakan sebagai “cinta”. Namun
hal ini memiliki akhir yang berbeda beda bagi setiap orang. Ada yang berakhir
dengan bahagia, namun ada juga yang berakhir tidak baik atau bahkan
mendatangkan luka bagi orang tersebut. Banyak orang kemudian menutup hatinya
akibat kenangan masa lalunya yang berakhir menyedihkan. Tentu kita tidak bisa
selamanya terpuruk akibat kegagalan percintaan kita di masa remaja. Dalam hal ini
kita tentunya harus melakukan sesuatu yang saat ini disebut sebagai “move
on”.
Move on merupakan istilah yang sering digunakan untuk
menggambarkan proses melupakan atau melepaskan perasaan terhadap sesuatu yang
telah terjadi di masa lalu. Istilah ini sering digunakan dalam konteks
hubungan, terutama setelah putus cinta atau mengalami kekecewaan yang mendalam.
Berikut beberapa tips and trick dalam melupakan/ move on
dari kenangan masa lalu kamu.
Dari narasumber an. Dwi Nurul Afifah a.k.a “Nunu” yang merupakan salah satu Gen
Z yang berhasil keluar dari kuatnya belenggu masa lalu.
“Tidak semua masa lalu
merupakan kenangan yang indah. Masa lalu juga banyak menyimpan kejadian buruk
dan bahkan meninggalkan trauma bagi sebagian orang mengalaminya. Masa lalu yang
buruk dapat mengganggu pikiran, mengakibatkan stress berkepanjangan dan juga
mengganggu masa depan, maka dari itu kita tentunya harus menyudahi hal tersebut”, ucapnya.
Setelah berbincang dengan narasumber kurang lebih satu setengah jam, beberapa
poin yang bisa diambil adalah sebagai berikut.
1. Fokus Terhadap Diri Sendiri
Agar tidak terus memikirkan hal-hal buruk di masa lalu, kita harus fokus
pada diri sendiri. Saat hal-hal di masa lalu kembali terpikirkan, alihkan
dengan mengamati kondisi kita saat ini.
Kemudian, fokuslah pada hal-hal yang bisa kita syukuri, segala hal baik,
kecil maupun besar, yang telah terjadi baru-baru ini di hidup kita.
Saat kita telah bisa fokus ke diri sendiri, kejadian di
masa lalu tidak akan banyak mengganggu masa depan kita. Ini karena kita bisa
memilih bagaimana memandang hal-hal yang terjadi di masa lalu.
2. Menghindari Orang dari Masa Lalu Terkait
Cara ini
sangat sering dijumpai. Seseorang akan cenderung menjauhi orang atau situasi
yang membuatnya mengingat kembali kenangan buruk di masa lalu.
Meski begitu,
cara ini tetap dinilai tepat dilakukan, apalagi ketika orang bersangkutan
memberikan dampak yang sangat negatif pada kita. Dengan tidak melihat orang
tersebut dapat membantu kita melupakan sedikit kenangan kenagan yang pernah
terjadi di antara kalian berdua.
3. Biarkan Emosi Hilang dengan Sendirinya
“Seseorang
seringkali takut untuk menghadapi duka, amarah, kecewa, dan sedih yang terjadi
pada dirinya. Padahal, jika emosi tersebut tidak diungkapkan, akan mengganggu
proses melupakan itu sendiri.”, ungkap Nunu.
Biarkanlah emosi itu muncul dan mereda dengan sendirinya. Saat emosi
tersebut tidak diungkapkan, bisa membuat seseorang terjebak di dalamnya.
Saat itu sudah terjadi, akan semakin sulit untuk menghilangkan
bayang-bayang masa lalu. Pada akhirnya bisa timbulkan masalah pada kesehatan
mental, seperti stress dan kecemasan.
4. Terimalah dengan Ikhlas
Berharap
bahwa masih ada kesempatan atau apapun itu berupa harapan kepada orang tersebut
hanya akan berakhir sia-sia. Maka dari itu, kita harus memulai untuk
mengikhlaskan apa yang telah terjadi. Menunggu orang yang sudah menyakiti kita di
masa lalu untuk meminta maaf akan mengganggu proses melupakan itu sendiri.
Jadi, tidak ada salahnya untuk menerima dengan ikhlas bahwa orang tersebut
memang tidak ingin meminta maaf. Diperlukan kesadaran untuk bisa memahami bahwa
sakit hati adalah hal yang wajar. Sehingga, kita tidak perlu mengharapkan apapun
dari orang tersebut.
“Kita
tidak perlu mengharapkan permintaan maafnya, kita betul-betul tidak perlu
mengharapkan apapun darinya, cukup yakin Tuhan pasti punya rencana untuk kita,
pasti ada alasan mengapa kita dipertemukan dan dipisahkan.”, jelasnya.
Kejadian yang
telah kita alami kita anggap sebagai pembelajaran untuk di kemudian hari
sehingga diri kita menjadi lebih siap untuk menghadapi sesuatu di kemudian
hari.
Itulah cara
untuk melupakan hal-hal yang terjadi di masa lalu yang telah dibagikan oleh
saudari kita Dwi Nurul Afifah. Proses yang telah kita jalani mungkin memang
memerlukan waktu yang relatif lama dan perlu waktu serta pembiaasaan.
Namun, usahakan untuk selalu menyayangi
diri sendiri dan merayakan setiap hal baik yang terjadi di keseharian kita.
Penulis : Agiska Nivalis Auditia
Editor : Nadhifah Aryanti Ardi
Komentar
Posting Komentar