Pelan Tapi Pasti: Keberhasilan Izzul Muslimin dalam OPSI Tingkat Lanjut

                                                            (sumber: dokumentasi MPK)

Pada awalnya, sekolah yang didirikan oleh B.J. Habibie dikenal sebagai Magnet School. Sekolah ini kemudian bertransformasi menjadi SMU Insan Cendekia di Serpong dan Gorontalo melalui program penyetaraan IPTEK STEP (Science and Technology Equity Program) bagi sekolah-sekolah di lingkungan pondok pesantren. Sejak tahun ajaran 2000/2001, terjadi perubahan signifikan dalam pengelolaan SMU Insan Cendekia di Gorontalo dan Serpong. Pada masa itu, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyerahkan pengelolaan sekolah ini kepada Departemen Agama Republik Indonesia, sehingga sekolah ini berubah status menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia.

Seiring berjalannya waktu, MAN Insan Cendekia telah mencatatkan berbagai prestasi gemilang. Kini, Kementerian Agama RI telah mendirikan 24 MAN Insan Cendekia yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya adalah MAN Insan Cendekia Kota Kendari. MAN Insan Cendekia Kota Kendari menawarkan berbagai platform bagi siswa untuk mengasah kemampuan serta bakat mereka. Salah satu platform yang telah meraih banyak prestasi adalah Tim KIR (Karya Ilmiah Remaja). Bergabung dengan Tim KIR merupakan impian besar bagi mayoritas siswa di MAN Insan Cendekia Kota Kendari.

Salah satu siswa yang berhasil menorehkan prestasi gemilang adalah Izul Muslimin. Ia membawa timnya melanjutkan OPSI ke tingkat percobaan. Seperti yang kita ketahui, OPSI atau Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia adalah lomba bergengsi yang diadakan oleh Pusprenas setiap tahun dengan banyak peserta dari seluruh sekolah di Indonesia.

Izul Muslimin terlihat seperti siswa biasa lainnya, tetapi tanpa diketahui semua orang, ia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Oleh sebab tersebut, ia bergabung dengan organisasi Karya Ilmiah Remaja (KIR) saat kelas 11. "Saya ingin masuk untuk menambah wawasan dan mencari kesenangan, itu saja," kata Izul Muslimin dalam wawancaranya. Dari kata-kata tersebut, kita dapat menyadari bahwa Izul bukanlah siswa biasa pada umumnya.

Izul memulai debutnya dengan mengikuti lomba Kresna. Meskipun tidak berakhir sesuai keinginan, hal tersebut tidak mematahkan semangat Izul. "Coba saja lagi," adalah balasan singkat yang diberikan Izul. Ia sama sekali tidak patah semangat dan terus fokus pada lomba-lomba lainnya. Izul telah membuktikan bahwa ia adalah siswa yang layak untuk mewakili sekolah MAN Insan Cendekia dalam ajang lomba OPSI.

Harapan Izul saat ini hanyalah agar semua rencana yang dilakukan untuk menyelesaikan OPSI berjalan dengan lancar. Sosok Izul membuktikan bahwa tidak semua orang dapat berprestasi, tetapi orang berprestasi bisa datang dari mana saja. Keberhasilan Izul Muslimin adalah contoh nyata bahwa dengan semangat dan ketekunan, siapa pun bisa meraih kesuksesan.

Penulis: Irzal Amru Alqahtani

Editor Azzahra Aulia Mansur

-31 Mei 2024-

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Nadhifah: Sosok Penggerak Asrama Putri Tahun 2023/2024

“Farid Bahran: Perwakilan MAN Insan Cendekia Kendari di Kegiatan CSS”

Bu Adillah ; Sang Motivator Bagi Siswa/i MAN Insan Cendekia kota Kendari